Gadis itu kulihat begitu suci...
Wajah manisnya menyejukkan hati...
Kesejukan yang bisa membuatkan hati menjadi lulur...
Pertuturannya sopan...
Perlakuannya santun...
Senyumannya begitu anggun...
Sudah cukup untuk menawan lelaki yang hanya memandang luarannya...
Aku ingin mendekati gadis itu...
Ingin aku kenali dalamannya...
Tapi aku ini terlalu kecil...
Aku hanya si miskin yang tidak punya apa..
Jangankan wang...
Kawan-kawan juga aku tidak punya...
Hari-hari ku banyak bersendiri...
Sendiri kerana aku tidak punya siapa disini...
Hari berganti hari...
Aku masih disini...
Menjadi pemerhati paling setia...
Walau tidak ada sekelumit balasan sekalipun...
Hati ini tetap tersenyum sendiri...
Langit malam...
Bintang bulan...
Teman setia mendengar isi hatiku...
Aku luahkan semuanya...
Aku ceritakan pada-NYA dalam amal wajibku...
Suasana sunyi sepi...
Hati ini tenang...
Dan pada suatu hari...
Hati ini bagaikan disentap-sentap...
Bagaikan ditusuk-tusuk...
Bagaikan disiat-siat...
Aku kecewa...!!!
Gadis itu bukan sesuci yang ku sangka...
Tinggalnya bersama teman lelaki yang belum dinikahinya...
Waktu malamnya dihabiskan di rumah-rumah syaitan...
Pakainya seperti mahu mendedahkan apa yang ada...
Peluk,cium itu menjadi perkara biasa...
Sucinya hanya diluar...
Dalamnya penuh kehitaman...
Terima kasih Tuhan kerana jadikan aku begini...
Dan aku lebih senang begini...
Menjadi si miskin yang dipandang hina...
Dari lemas dalam pelukan duniawi
Seperti gadis itu...
Wajah manisnya menyejukkan hati...
Kesejukan yang bisa membuatkan hati menjadi lulur...
Pertuturannya sopan...
Perlakuannya santun...
Senyumannya begitu anggun...
Sudah cukup untuk menawan lelaki yang hanya memandang luarannya...
Aku ingin mendekati gadis itu...
Ingin aku kenali dalamannya...
Tapi aku ini terlalu kecil...
Aku hanya si miskin yang tidak punya apa..
Jangankan wang...
Kawan-kawan juga aku tidak punya...
Hari-hari ku banyak bersendiri...
Sendiri kerana aku tidak punya siapa disini...
Hari berganti hari...
Aku masih disini...
Menjadi pemerhati paling setia...
Walau tidak ada sekelumit balasan sekalipun...
Hati ini tetap tersenyum sendiri...
Langit malam...
Bintang bulan...
Teman setia mendengar isi hatiku...
Aku luahkan semuanya...
Aku ceritakan pada-NYA dalam amal wajibku...
Suasana sunyi sepi...
Hati ini tenang...
Dan pada suatu hari...
Hati ini bagaikan disentap-sentap...
Bagaikan ditusuk-tusuk...
Bagaikan disiat-siat...
Aku kecewa...!!!
Gadis itu bukan sesuci yang ku sangka...
Tinggalnya bersama teman lelaki yang belum dinikahinya...
Waktu malamnya dihabiskan di rumah-rumah syaitan...
Pakainya seperti mahu mendedahkan apa yang ada...
Peluk,cium itu menjadi perkara biasa...
Sucinya hanya diluar...
Dalamnya penuh kehitaman...
Terima kasih Tuhan kerana jadikan aku begini...
Dan aku lebih senang begini...
Menjadi si miskin yang dipandang hina...
Dari lemas dalam pelukan duniawi
Seperti gadis itu...